Penulis : Syaikh Abdul Karim Ibnu Ibrahim Al
Jaili
Penerbit : Pustaka Hikmah Perdana
Harga : Rp 90.000 [belum ongkos kirim]
Insan Kamil dengan menjadikan “manusia” [mikro –
kosmos] sebagai fokus kajian, utamanya Rasulullah Muhammad SAW sebagai inti
pembahasan dan icon kesempurnaan – karya “Insan Kamil fi Ma’rifah al
Awair wa al Awa’il” ini adalah merupakan buah pemikiran asy Syeikh
Abdul Karim Ibnu Ibrahim al Jaili, seorang cerdik cendekia muslim agung
kelahiran al Jailan distrik di kota Baghdad [Irak]. Yang hidup antara tahun 767
H – 832 H atau tahun 1366 M – 1430 M. Al Jaili merupakan anak keturunan keluarga
sufi agung Syaikh Abdul Qodir al Jailani.
Al Jaili mengistilahkan citra global
dengan ‘alam kabir’ [makro – kosmos] sedang manusia
disebut ‘alam shaghir’ [mikro – kosmos]. Dengan
demikian sejatinya “manusia sempurna” adalah ceminan manifestasi al
haq pada Maujudaat [segala wujud] dan
insan kamil itulah citra lahir al Haq
di alam realitas ini. Untuk mema’rifahi hakekat segala sesuatu itu
menurut al Jaili hanya bisa dilakukan dengan jalan
Mukasyafah [pengetahuan intuitif], bukan dengan
logika.
Al Jaili membagi wujud dengan wujud
murni, yaitu inti [dzat] Allah Jallah Jalaalah dan
wujud mulhaq bil Adam [suplemen dari ketiadaan] yaitu
inti [dzat]-Nya ghoib al ghoib [gaib dalam kegaiban]. Tidak bisa dilihat dengan
mata kasat, dinalar logika, dijangkau daya persepsi, namun bisa dilihat melalui
tajali-Nya pada segenap maujudaat [segala wujud],
sedangkan untuk mengetahui hakekat ma’rifatnya hanya dengan pengetahuan intuitif
[kasyf]. al Jaili membagi tajalli [manifestasi] al
Haq itu dalam 4 degri [tingkatan], sebagai media tafakkur untuk menggapai
ketersambungan kepada al Haq. Adapun 4 degri [tingkatan] tajalli itu adalah
:
- Tajalli al Afaal [Manifestasi perbuatan] al Haq
- Tajalli al asmaa’ [Manifestasi Nama-nama] al Haq
- Tajalli as Shifah [Manifestasi Sifat-sifat] al Haq
- Tajalli dzat [Manifestasi Inti (Dzat] al Haq
Pada tingkatan manifestasi ini [dzat] ini kata al
Jaili, adalah tajalli “dzat murni”, yang wujud kasatnya berupa “Manusia
Sempurna” kemurnian dzat itu penurunannya terpusatkan dalam 3 dimensi :
Ahadiyah [ke Esa-an],
Hawiyah [ke Dia-an], dan
Inniyah [ke Aku-an]. Al Jaili juga menuturkan :
Manusia sempurna merupakan cermin inti [dzat] ketuhanan, sejalan dengan sabda
Rasulullah Muhammad SAW: “Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dalam
bentuk citra Diri-Nya”. Manusia sempurna juga cerminan kesejatian
inti kemanusiaan. Al Haq menciptakan Muhammad SAW dari Dzat Diri-Nya. Dia
menjadikan Muhammad SAW tajalli kesempurnaan, keperkasaan, dan keindahan
Diri-Nya. Kemudian Dia menciptakan rahasia semesta alam dari Cahaya Muhammad
tersebut. Demikian pula dengan segenap partikel wujud sejatinya adalah
Jauhar al Fard [entitas tunggal], selaras dengan sabda
Rasul SAW : “Kali pertama yang diciptakan Allah adalah al Qalam
[pena]”. Juga hadits Rasul SAW yang lain : “Kali
pertama yang diciptakan Allah adalah Akal”. Itulah pendapat &
pemikiran Al-Jaili dalam masalah Insan Kamil.
Oleh : Abdullah A. Syihab
No comments:
Post a Comment