Tuesday, July 28, 2015

Jual Buku Eskatologi Al Gazali dan Fazlur Rahman; Studi Komparatif Epistemologi Klasik-Kontemporer oleh Sibawaihi

Eskatologi Al Gazali dan Fazlur Rahman; Studi Komparatif Epistemologi Klasik-Kontemporer oleh Sibawaihi
harga Rp 65.000
Tebal: 338 halaman
Tahun terbit 2004
Penerbit Islamika
 
Studi-studi mengenai eskatologi Islam yang beredar hingga hari ini sebagian besar bersifat normatif-teologis. Kehadiran buku ini, yang mempertanyakan lebih lanjut dasar-dasar pemikiran eskatologi Islam, karenanya, diharapkan dapat memberi arti tersendiri. Buku ini berupaya mengeksplorasi sumber, metode, pendekatan dan pola argumen dasar al Gazali dan Fazlur Rahman dalam membincang eskatologi. Sebuah studi yang berpijak pada sebuah diskusi penting dalam filsafat, epistemologi.
[Prof.Dr.H.M. Amin Abdullah - Guru Besar Ilmu Filsafat, Rektor IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta]
 
Melalui telaah epistemologi keagamaan, buku ini bukan saja mempertemukan pemikiran eskatologi dua sosok paling berpengaruh di masanya, al-Gazali [klasik] dan Fazlur Rahman [kontemporer], tetapi sekaligus menunjukkan bahwa sebuah pemikiran, betapapun mapannya, tidak bisa dilepaskan dari konteks sosio-historis yang mengelilinginya.
[Prof. Dr. H. Musa Asy'arie - Guru Besar Filsafat Islam, Direktur Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta]
 
Atas dasar apa manusia membangun pengetahuannya tentang sesuatu yang belum pernah dialami? "Sesuatu" dalam buku ini adalah "sesudah mati". Itulah yang menjadi fokus kajian penulis muda SIbawaihi dalam bukunya yang padat ini. Penulis mendekati persoalan ini bukan semata-mata dari perspektif teologis dengan mengumpulkan dalil-dalil melainkan mencoba memasukinya dari perspektif epistemologis, yaitu dari kondisi-kondisi yang memungkinkan manusia untuk membangun pengetahuannya. Sekalipun penulis mengambil al-Gazali dan Fazlur Rahman sebagai sumbernya, buku ini sesungguhnya secara tidak langsung juga bicara tentang dinamika tradisi keilmuan Abad Pertengahan dan Modern secara umum karena keduanya sudah menjadi kompas pemikiran jamannya masing-masing. Dengan memilih epistemologi sebagai perspektifnya, Sibawaihi berhasil menemukan strategi untuk bicara dua jaman dari dalam.
[Dr. St. Sunardi - Ketua Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta]

No comments:

Post a Comment