Lakon Politik "Che Guevara Melayu" Dokumentasi Teror PKI oleh Ridwan Saidi
harga Rp 50.000
Tebal ix + 108 hlm
Cetakan tahun 2006
Penerbit Institut for Policy Studies
harga Rp 50.000
Tebal ix + 108 hlm
Cetakan tahun 2006
Penerbit Institut for Policy Studies
Romansa gelap Bung Karno dengan PKI yang dijalinnya sejak pertemuan Istana Negara tahun 1952, ternyata begitu banyak menelan korban. Dalam drama Shakespeare yang terkenal Romeo dan Juliet tak ada korban lain kecuali pasangan remaja itu saja. Mereka berdua mati. Tetapi yang jadi korban perselingkuhan politik Bung Karno dan PKI bukan pasangan itu saja. Menjadi pertanyaan mengapa Bung Karno menjalin asmara busuk dengan PKI dengan resiko begitu besar, termasuk bagi dirinya sendiri yang tercampak dari kekuasaan.
Pada 1 Oktober 1965 itu Bung Karno bagaikan striker dalam permainan sepakbola yang kehilangan bola dari kakinya. Ia digiring kesana kemari dalam rangka penyelamatan dirinya. Permainan kekuasaan yang digelindingkannya sejak 1952 menggulung dirinya sendiri.Bung Karno bagai tukang pancing yang dilarikan ikan.
Tanggal 2 Oktober 1965 pukul 00:45 D.N. Aidit melarikan diri dari Jakarta ke Yogya dengan menggunakan pesawat terbang dari Halim. Peklarian Aidit membawa kita pada kesimpulan bahwa situasi Jakarta sepenuhnya sudah dikendalikan KOSTRAD dan RPKAD. Dengan demikian gerakan G30S/PKI berhasil dipatahkan.
Dapat dipastikan Aidit menerima informasi tentang ini. Jakarta sudah tidak aman lagi baginya dan tiba-tiba ia merasakan dirinya bagaikan " CHE GUEVARA MELAYU "
No comments:
Post a Comment